Minggu, 29 April 2012

Cahaya Untuk Kita

Aku lihat dari kejauhan warna biru menyala menyinari langit disetiap malam gelap di utara jakarta yang hening, aku mulai memperhatikannya, gedung tinggi yang belum berpenghuni tersebut terasa angkuh diantara rentetan puing-puing rumah kaleng yang berada 1 km dari tempatnya berdiri, entah apa yang terjadi jika manusia-manusia mulai memilih untuk tinggal didalamnya, eksotika pantai utara yang usang menjadi panorama yang akan disaksikan setiap harinya, namun pikiran mereka melayang jauh tanpa pasti ingin hinggap dimana. semua terlihat kurang adil dengan keadaan yang banyak manusia inginkan, semua terasa tak sempurna karena memang tiada yang sempurna untuk kita kecuali pada Tuhan, tiada yang abadi untuk kita kecuali pada Tuhan.

semua yang telah kupelajari, semua yang telah kubaca dalam tulisan-tulisan serta penglihatan dan rasa yang ada seakan menguap tanpa mengasihani aku yang akan terlihat bodoh diantara yang bodoh. sekali lagi kutegaskan bahwa Tuhan tak pernah lalai pada janjinya, selalu terjaga dalam segala hal, kita manusia berusaha mendapatkan perhatianNya serta memujaNya agar kebodohan menjauh, namun tidak untukku.

Tuhan, mengapa aku terlalu sombong?padahal aku tiada daya dalam hal Mu, ampuni aku!

Kamis, 09 Februari 2012

Pilihanku

Aku sedang jatuh cinta, mungkin itulah yang membuat sel-sel syaraf di otakku bekerja 3 kali lebih cepat dalam mengambil sebuah keputusan penting dalam hidupku dan sebuah pekerjaan yang menanti didepan seolah menjadi monster menakutkan yang akan menghalangiku untuk memikirkannya. Aku, kata orang ini bukan diriku yang sebenarnya, yang tak melihat keadaan yang ada pada diriku, aku terlalu ambisius, aku terlalu euforia dalam menanggapi cinta yang bertepuk sebelah tangan ini. 

Inilah kisahku, seorang wanita yang hanya merasakan cinta dari dalam hatinya saja tanpa ada jawaban dari pihak terkait yaitu laki-laki yang dicintainya. Aku tak ingin dibilang menyedihkan, tapi berkatnyalah aku mendapatkan motivasi terbesarku dalam menjalani semua hariku, membuka mataku untuk membelalak dunia, bahwa aku tak hanya tinggal dengan kurungan kesengsaraan yang amat kotor, mungkin rasa cinta ini sama seperti sebelumnya ketika ku jatuh hati pada yang lain, tapi aku tak mau semua ini hal yang kosong belaka, 

Seolah semuanya ku niatkan hanya untuknya, sebagian besar niatku memang motivasi yang tumbuh darinya dan kujadikan ia hanyalah perantara Allah untukku menjalani hidupku yang sesungguhnya, aku bukan seperti ini, aku bukan seperti sekarang ini, tapi aku adalah orang yang ingin berjuang keras mendapatkan apa yang menurutku benar, aku tak ingin ini hanya menjadi kiasan bibirku di masa jayaku, aku ingin semua ini terwujud.

Allah, aku mohon semua ini kau dengar dan aku ingin engkau tahu pasti tenatang hambamu yang hina ini, ya Allah, jika jalanMu ada untukku maka permudahkanlah aku untuk menjalankannya. Ya Allah, ini diriku, aku jatuh cinta, aku rindu, aku selalu memikirkannya, yakinkan aku ya Allah, ini jalanku melalui jalnMu yang lurus yang selalu kau lindungi, jatuh cinta membuatku bergetar, mebuatku tersenyum, tapi kenapa ia tak pernah hadir untukku, akan ku hapus semua masa lalu yang tak ingin ku ingat tentang kelamnya cinta masa kecilku, dan kini ku hanya menunggunya.

ya Allah, aku dan cintaku padaMu, aku dan cintaku pada hambamu, laki-laki yang ku tunggu, laki-laki yang inginku ia menjadi imamku kelak, semua itu karena takdirmu aku bertemu, karena takdirmu aku mencintainya, aku tak hiraukan orang berkata apa tentangku yang gila karenanya, tentang aku yang menunggunya, karena sesungguhnya aku yakin Engkau akan mempertemukan aku dengannya kembali, jadikan aku hambamu yang mengerti tentang ilmuMu, jadikan aku hambaMu yang menjadikan Al-qur'an sebagai pedoman jalan hidupku, jadikan aku se-kuffu dengannya, ridhoi aku ya Rahman :)  

Selasa, 17 Januari 2012

Entahlah


Jam 23:17
17 Januari 2012
  Di luar mendung, mungkin sebentar lagi hujan, tapi aku masih mendengar suara kicau burung di tengah malam yang sunyi ini, aku tak menunggu pukul 00:00 datang, hanya saja mata ini tak mau kupejamkan setelah lelah hari ini berjalan lagi-lagi sendirian, aku seperti makhluk yang tak berteman, padahal aku amat mengagunggan teman di banding hal lain kecuali Tuhan.

  Jangan pernah sekali-kali lagi ku membaca awalan cerita yang kubuat sendiri, karena hal itu membuatku bosan dengan apa yang ku tulis, semua sama saja. Aku tak ingin mengutuki diriku sendiri dimalam ini, hanya saja aku ingin sekali bicara tentang suatu hal yang amat membuatku tertekan, aku takkan menyalahkan diriku sendiri karena diri ini sudah terlalu berat merasakan amarahku untuk orang lain, buakn berarti aku kalut dalam kemarahan yang biasa diciptakan setan untuk manusia tapi aku hanya membela diriku sendiri yang sering menyalahkan diriku sendiri.

  Mungkin menangis adalah hal memalukan yang aku lakukan jika karena hal sepele, dan diatas langit masih ada langit itulah perumpamaan tepat pada topik kali ini, kenapa aku selalu merasa di kucilkan dimanapun?hal itu selalu terjadi dalam hidupku, orang selalu bilang bahwa Tuhan memiliki rencana lain untuk semua orang dan itu berbeda-beda, aku percaya itu.

  Lalu apa lagi yang ku tanyakan?sebenarnya aku pantas atau tidak berada pada sebuah lingkup organisasi?aku merasa bahwa aku hanyalah sampah yang tak berguna dan dapat dilihat banyak orang, sampah yang sengaja di buang didepan banyak orang untuk di permalukan, aku sudah banyak menerima kata motivasi dari teman dekatku, mungkin aku bisa bilang dia teman dekatku karena dulu kami selalu bersama dalam setiap event kegiatan kampus, lebih tepatnya aku hanyalah teman pelampiasan atau kacung.
  
  Menjijikkan sekali jika kukatakan sperti itu, tapi dia selalu bilang, kalau aku bisa melakukan semuanya, ya, melakukan segala yang diperintahnya, oh Tuhan jahat sekali dia, atau pikiranku yang picik tentangnya?aku tak mau mengutuki sesuatu, aku tak mau hukum kausalita datang padaku.

  Aku ini pecundang, tak becus mengurusi diri sendiri, aku tak bisa melihat duniaku sendiri, semua samar, aku tak dapat berjalan untuk menggapai yang kata orang itu adalah impian, aku merasa tersudut, mentalku dan lebih tepat dibilang egoku terbiasa menerima seperti itu di fase remajaku, si otakku hanyalah teratas itulah warisan masa kecilku yang lekat dalam pikriran.

  Aku tak bisa tertinggal, walau orang biasa bilang tentangku namun semua salah, aku telah berdusta pada semua orang dan pada diriku sendiri. kenapa aku mau menjadi kacung, budak, sampah organisasi yang sama sekali samar di benakku, aku tahu kalu kehidupan ini dilingkari dengan organisasi dan mereka semua sama, mereka semua menganggapku sampah, mereka selalu bilang, untuk apa kau disini?hanyakan ku lirik, lirikpun tak sudi aku, apa lagi menganggapmu ada didalamnya. Ya Tuhan, kelam sekali aku ini. aku harus bisa putuskan apa yang kuambil, tapi aku tak tau apa yang kelakku ambil.  


Mungkin mereka dan aku merasa masih ada langit diatas langit, itulah aku.