Minggu, 29 April 2012

Cahaya Untuk Kita

Aku lihat dari kejauhan warna biru menyala menyinari langit disetiap malam gelap di utara jakarta yang hening, aku mulai memperhatikannya, gedung tinggi yang belum berpenghuni tersebut terasa angkuh diantara rentetan puing-puing rumah kaleng yang berada 1 km dari tempatnya berdiri, entah apa yang terjadi jika manusia-manusia mulai memilih untuk tinggal didalamnya, eksotika pantai utara yang usang menjadi panorama yang akan disaksikan setiap harinya, namun pikiran mereka melayang jauh tanpa pasti ingin hinggap dimana. semua terlihat kurang adil dengan keadaan yang banyak manusia inginkan, semua terasa tak sempurna karena memang tiada yang sempurna untuk kita kecuali pada Tuhan, tiada yang abadi untuk kita kecuali pada Tuhan.

semua yang telah kupelajari, semua yang telah kubaca dalam tulisan-tulisan serta penglihatan dan rasa yang ada seakan menguap tanpa mengasihani aku yang akan terlihat bodoh diantara yang bodoh. sekali lagi kutegaskan bahwa Tuhan tak pernah lalai pada janjinya, selalu terjaga dalam segala hal, kita manusia berusaha mendapatkan perhatianNya serta memujaNya agar kebodohan menjauh, namun tidak untukku.

Tuhan, mengapa aku terlalu sombong?padahal aku tiada daya dalam hal Mu, ampuni aku!